Menyebut pantai, pasti pikiran kita
akan tertuju pada Pantai Parangtritis yang sudah populer sejak dahulu. di
sisi selatan Jawa ini memang memiliki magnet tersendiri bagi wisatawan terutama
wisatawan dari luar Jogja. Tidaklah heran bila akhirnya menjadi ikon wisata
Jogjakarta. Menurut sejarah, penamaan Pantai Parangtritis erat kaitannya dengan
Dipokusumo dari Kerajaan Majapahit yang bersemedi di kawasan Pantai Parangtritis. Saat
bersemedi, ia melihat tetesan air (tumaritis) dari celah batu karang (parang).
Melihat itu, Dipokusumo pun memberi nama daerah tersebut Pantai Parangtritis yang
artinya air menetes dari batu.
Dilihat dari fisiknya, Pantai ini memang tidak seindah pantai-pantai Bali dan Gunungkidul. Namun animo masyarakat tidak berkurang sedikit pun. Setiap akhir pekan terutama musim liburan, Parangtritis selalu ramai oleh wisatawan. Masyarakat setempat sangat percaya bahwa Pantai Parangtritis merupakan bagian kekuasaan Nyi Roro Kidul, Sang Ratu Selatan. Nyi Roro Kidul sangat menyukai warna hijau. Oleh karena itu, wisawatan dilarang untuk mengenakan busana berwarna hijau. Misteri Nyi Roro Kidul inilah yang menjadi magnet yang paling bisa mendatangkan banyak wisatawan. Masyarakat Indonesia memang sangat suka hal-hal mistis seperti ini. Selain sarat dengan misteri Nyi Roro Kidul, Pantai tersebut juga diyakini sebagai tempat bertemunya Sunan Kalijaga dan Panembahan Senopati. Masyarakat setempat sangat percaya bahwa Pantai Parangtritis, Gunung Merapi, dan Keraton Yogyakarta merupakan kesatuan Trimurti yang tak bisa dipisahkan.
Dilihat dari fisiknya, Pantai ini memang tidak seindah pantai-pantai Bali dan Gunungkidul. Namun animo masyarakat tidak berkurang sedikit pun. Setiap akhir pekan terutama musim liburan, Parangtritis selalu ramai oleh wisatawan. Masyarakat setempat sangat percaya bahwa Pantai Parangtritis merupakan bagian kekuasaan Nyi Roro Kidul, Sang Ratu Selatan. Nyi Roro Kidul sangat menyukai warna hijau. Oleh karena itu, wisawatan dilarang untuk mengenakan busana berwarna hijau. Misteri Nyi Roro Kidul inilah yang menjadi magnet yang paling bisa mendatangkan banyak wisatawan. Masyarakat Indonesia memang sangat suka hal-hal mistis seperti ini. Selain sarat dengan misteri Nyi Roro Kidul, Pantai tersebut juga diyakini sebagai tempat bertemunya Sunan Kalijaga dan Panembahan Senopati. Masyarakat setempat sangat percaya bahwa Pantai Parangtritis, Gunung Merapi, dan Keraton Yogyakarta merupakan kesatuan Trimurti yang tak bisa dipisahkan.
Memasuki kawasan pantai yang berkontur landai, butir-butir pasir nan halus akan menyambut anda. Di ujung barat pantai terlihat deretan tebing karang dan bukit berbatu. Sementara di sisi timur terlihat deretan pantai yaitu Pantai Parangkusumo, Pantai Sungai Depok, Gumuk Pasir, Muara Sungai Opak, dan pantai lainnya. Pantai-pantai ini dapat anda nikmati hanya dengan membayar tiket masuk Parangtritis saja. Bila anda berjiwa petualang, cobalah paralayang dari tebing-tebing di sisi barat. Paralayang bertemankan langit biru dan pemandangan laut biru di bawah akan menjadi pengalaman seru yang tentu mengesankan. Selain Paralayang, bisa juga mencoba Panjat Tebing yang tidak kalah ekstrem. Tebing-tebing yang berderet indah akan memberikan sensasi memanjat dan pemandangan laut biru akan menjadi bonus setibanya anda di puncak tebing.
Jika anda ingin merasakan suasana santai, cukup dengan bermain ombak ataupun membangun istana pasir. Namun jangan sesekali bermain ombak di tengah pantai, karena ombak Parangtritis cukup berbahaya. Selain itu, anda juga bisa berjalan menyusuri pantai hingga ke sisi barat. Semakin jauh anda ke barat, maka akan semakin indah pemandangan yang anda dapati. Deretan gumuk pasir yang eksotik akan membawa anda seakan berada di padang gurun Timur Tengah. Pengelola juga menyewakan bendi untuk berkeliling Parangtritis. Sama halnya dengan pantai-pantai umumnya. Menjelang senja, pemandangan pantai akan semakin indah. Langit biru perlahan berubah menjadi merah menyala. Begitu pun dengan matahari yang beranjak turun lalu menghilang. Senja selalu menjadi momen yang paling ditunggu wisatawan untuk mengambil gambar terutama para fotografer.
Selain sebagai tempat rekreasi, juga dijadikan tempat melarung sesaji. Melarung sesaji merupakan ritual melarung sesajen dan bunga warna-warni di pantai yang dilakukan oleh nelayan setiap malam Selasa Kliwon dan Jumat Kliwon. Melalui ritual ini, para nelayan berharap diberikan kemudahan rezeki dan keselamatan. Selain nelayan, keluarga Keraton Yogyakarta juga membuang sesajen dan benda-benda ke dalam pantai yang ditujukan kepada Nyi Roro Kidul, penguasa Pantai Selatan.
Pengelola Pantai Parangtritis menyediakan fasilitas yang cukup memadai di antaranya penginapan, warung makan di pinggir pantai, restoran, tempat ibadah, kamar mandi, klinik kesehatan, pasar souvenir, pos penjagaan yang dilengkapi menara pengawas dan Tim SAR, dan areal parkir. Selain itu pengelola juga menyediakan Bendi dengan tarif Rp 20.000 untuk 1 kali putaran. Untuk mencapai Parangtritis, bagi anda yang menggunakan transportasi umum bisa menaiki bus umum jurusan Jogja-Parangtritis dari Terminal Giwangan. Untuk masuk ke dalam kawasan pantai, wisatawan dikenakan tarif Rp 5000 per orang dan jika menggunakan kendaraan pribadi dikenakan tarif Rp 2000 untuk motor dan Rp 10.000 untuk mobil.
Parangtritis yang erat dengan misteri Nyi Roro Kidul tidak menurunkan animo masyarakat untuk mengunjunginya. Lalu bagaimana dengan anda? Semoga saja sama.
baca juga tentang berbahanyanya penyakit rakitis
0 komentar:
Posting Komentar